KonteksMedia – Ketua Komisi II DPRD Kota Cilegon, Fauzi Desviandi, menegaskan bahwa momentum Hari Guru 2026 ini menjadi saat yang tepat untuk kembali menyoroti pentingnya peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik di kota baja tersebut.
Ia menyampaikan apresiasi terhadap peran guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa yang menjadi ujung tombak peningkatan kualitas SDM.
Politisi Partai Gerindra itu menekankan bahwa penghargaan terhadap jasa guru tidak cukup hanya berupa ucapan, melainkan perlu diwujudkan melalui perhatian nyata terhadap kesejahteraan mereka.
“Kami mengucapkan hari guru, untuk semua pahlawan tanpa tanda jasa, khususnya di Kota Cilegon. Harapan kita adalah kesejahteraan untuk para gurunya,” ujarnya, Rabu (26/11/2025).
Fauzi menjelaskan bahwa kesejahteraan merupakan faktor penting yang dapat mendorong peningkatan kualitas proses belajar mengajar. Ia menilai bahwa semangat guru dalam mencerdaskan generasi muda akan tumbuh lebih kuat ketika kebutuhan dasar mereka terpenuhi dengan baik.
“Ketika guru-guru ini sejahtera maka harapannya proses belajar mengajar semakin semangat untuk mencerdaskan adik-adik kita, ditingkatkan lah kesejahteraannya,” katanya.
Ia menambahkan bahwa Komisi II tidak hanya fokus pada pembangunan sarana dan prasarana pendidikan, tetapi juga memberikan perhatian khusus terhadap peningkatan kualitas dan kesejahteraan tenaga pendidik. Fokus tersebut juga mendorong pihaknya untuk terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah.
“Ini konsen Komisi II selain sarana dan prasarana pendidikannya termasuk guru-gurunya dan ini jadi atensi juga untuk pemerintah Kota Cilegon,” tegasnya.
Fauzi turut menyinggung kebijakan pemerintah pusat yang dinilai semakin memperkuat pemerataan pendidikan. Ia menilai bahwa dukungan dari pemerintah nasional menjadi modal penting dalam meningkatkan layanan pendidikan di daerah.
“Apalagi dari pemerintah pusat juga konsen banget di bidang pendidikan, presiden Prabowo juga konsen banget dalam pemerataan pendidikan,” ungkapnya.
Menurutnya, seluruh upaya tersebut bermuara pada satu tujuan utama, yakni memperkuat daya saing generasi muda. Guru yang berkualitas dan sejahtera diyakini akan mampu membentuk karakter dan kompetensi peserta didik yang lebih baik.
“Guru-guru ini kan berjasa bagi generasi muda kita untuk meningkatkan daya saing ketika mereka sudah menjadi dewasa,” ucapnya.
Ia menegaskan bahwa bentuk dukungan konkret terhadap guru tidak hanya sebatas fasilitas pendidikan yang memadai, tetapi juga perlu mencakup peningkatan pendapatan. Hal tersebut dianggap sebagai langkah penting untuk menjaga semangat dan profesionalisme guru.
“Harapan kami untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Cilegon ini, bentuk kongkretnya adalah dalam bentuk fasilitas, pendapatannya,” katanya.
Terkait guru honorer, Fauzi menyoroti perlunya perhatian lebih karena banyak dari mereka masih belum mendapatkan kesejahteraan yang layak. Ia juga mengingatkan bahwa dulu pemerintah memberikan tunjangan khusus bagi guru yang bertugas di daerah perbatasan atau wilayah pegunungan, namun kini program tersebut disebutnya sudah tidak berjalan.
“Terus guru-guru yang masih honorer itu harus lebih diperhatikan, kalau dulu kan ada program guru-guru yang ada di perbatasan di atas gunung itu tunjangannya diberikan lebih, sekarang kan infonya tidak ada, harapannya kan biar guru sejahtera itu diadakan lagi,” ujarnya.
Fauzi menekankan bahwa guru yang bekerja di daerah terpencil menghadapi tantangan yang tidak ringan. Oleh karena itu, mereka perlu mendapatkan dukungan lebih, baik dari sisi fasilitas maupun insentif, agar tugas pengabdian mereka dapat berjalan dengan maksimal.
“Yang guru-guru di daerah perbatasan yang jauh itu bisa didukung juga fasilitasnya, karena perjuangannya tidak mudah,” lanjutnya.
Komisi II akan terus mendorong dan mengawal proses pengangkatan guru honorer menjadi PPPK secara bertahap. Hal ini dianggapnya sebagai salah satu langkah strategis untuk memperbaiki kesejahteraan guru secara berkelanjutan.
“Terkait guru yang masih honor kita sih hanya mendorong dan mengawal saja agar semuanya berangsur-angsur jadi PPPK,” pungkasnya. (*/Red)